Chord Payung Teduh Cerita Tentang Gunung Dan Laut
Jika Anda mendengar lagu-lagu Payung Teduh, pasti Anda akan merasakan ketenangan dan kedamaian. Musik dan lirik yang dihasilkan oleh grup musik asal Indonesia ini selalu menghadirkan nuansa yang menyegarkan dan memberikan inspirasi bagi pendengarnya.
Salah satu lagu populer dari Payung Teduh adalah "Cerita Tentang Gunung Dan Laut". Lagu ini pertama kali dirilis pada tahun 2016 dan langsung menjadi hits di kalangan musik indie Indonesia. Liriknya yang penuh dengan simbolisme dan metafora membuat pendengarnya terkesima dan terbawa perasaan.
Chord "Cerita Tentang Gunung Dan Laut"
Sebelum kita membahas makna dari lirik lagu "Cerita Tentang Gunung Dan Laut", mari kita terlebih dahulu belajar bagaimana memainkan lagu ini dengan gitar. Berikut adalah chord dasar dari lagu "Cerita Tentang Gunung Dan Laut" yang bisa Anda pelajari:
Intro: Am F C GAm F C GVerse 1: Am F C GAm F C GAm F C GAm F C GAm F C GChorus:Am F C GAm F C GAm F C GAm F C GAm F C GAm F C GAm F C GAm F C GInterlude: Am F C GAm F C GVerse 2: Am F C GAm F C GAm F C GAm F C GAm F C GChorus:Am F C GAm F C GAm F C GAm F C GAm F C GAm F C GAm F C GAm F C GInterlude: Am F C GAm F C GChorus:Am F C GAm F C GAm F C GAm F C GAm F F GChord di atas cukup mudah untuk dipelajari, terutama jika Anda sudah familiar dengan gitar. Namun, jika Anda masih pemula, maka Anda bisa mencari referensi tutorial gitar online yang bisa membantu Anda memainkan chord ini dengan benar.
Lirik dan Makna Lagu "Cerita Tentang Gunung Dan Laut"
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, lirik dari lagu "Cerita Tentang Gunung Dan Laut" penuh dengan simbolisme dan metafora. Sebagai pendengar, kita bisa saja menangkap makna dari lirik ini dengan cara yang berbeda-beda. Namun, secara umum, lagu ini bercerita tentang perjalanan seseorang yang mencari jati dirinya.
Di awal lagu, kita disuguhi dengan lirik "Aku ingin berhenti di waktu ini, tapi waktu terus berjalan". Lirik ini mungkin menggambarkan kebingungan dan kegalauan seseorang yang merasa tidak tahu arah dan tujuan hidupnya. Namun, kemudian kita diperkenalkan dengan gunung dan laut yang menjadi metafora dari kehidupan yang penuh dengan tantangan dan rintangan.
Pada bagian chorus, Payung Teduh menyanyikan lirik "Saat ku berjalan menembus gunung dan lautan, ku berharap kau ada di sana". Lirik ini bisa diartikan sebagai harapan seseorang untuk memiliki seseorang yang bisa menemaninya dalam perjalanan hidup yang penuh dengan rintangan. Namun, ada juga penafsiran lain yang mengartikan lirik ini sebagai harapan seseorang untuk bertemu dengan Tuhan atau kehadiran spiritual yang memberikan kekuatan dan panduan.
Bagian interlude di tengah lagu juga menarik perhatian karena penambahan lirik yang berbeda. "Aku lelah dengan segala penat, ku butuh jeda sejenak". Lirik ini mungkin menggambarkan momen di mana seseorang merasa kelelahan dan memerlukan waktu untuk beristirahat sejenak. Namun, kemudian Payung Teduh menambahkan lirik "Kau jadi awan, kau jadi angin..". Lirik ini mungkin menggambarkan kehadiran seseorang yang memberikan ketenangan dan kedamaian.
Di bagian akhir lagu, kita disuguhi dengan lirik "Hanya ada satu yang pasti, kematian yang akan menghampiri". Lirik ini mungkin mengingatkan kita bahwa hidup adalah sebuah perjalanan yang terbatas dan kita harus bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Namun, di balik lirik yang cukup menyeramkan ini, Payung Teduh menambahkan harmoni yang indah dari kerincingan gitar dan perkusi.
Kesimpulan
Lagu "Cerita Tentang Gunung Dan Laut" dari Payung Teduh adalah sebuah karya seni yang indah. Liriknya yang penuh dengan simbolisme dan metafora membuat kita terkesima dan terbawa perasaan. Chord lagu ini juga cukup mudah untuk dipelajari, terutama bagi Anda yang sudah familiar dengan gitar.
Sebagai pendengar, kita bisa saja menafsirkan lirik lagu ini dengan cara yang berbeda-beda. Namun, secara umum, lagu ini bercerita tentang perjalanan seseorang yang mencari jati dirinya. Di tengah kebingungan dan kegalauan, kita bisa mencari ketenangan dan kedamaian dengan berharap ada seseorang atau kehadiran spiritual yang bisa menemanin kita. Namun, di akhir perjalanan, kita harus selalu ingat bahwa hidup adalah sebuah perjalanan yang terbatas dan kita harus memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.